PERTUMBUHAN PENDUDUK, KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN,
KEBUDAYAAN BARAT
O
L
E
H
Nama : Desti Ayinalita
NPM : 21312903
Kelas : 1TB01
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang membahas tentang “Ilmu Sosial Dasar” ini
dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dalam pendidikan
dan kehidupan sehari-hari.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami
ucapkan kepada Dosen serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga
makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Dan juga kita dapat
mengetahui tentang pertumbuhan penduduk serta kebudayaan dan kepribadian.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Bogor, 9
Oktober 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR
ISI.................................................................................................. 2
I.
PERTUMBUHAN PENDUDUK...................................................... 1-12
A. Perkembangan
Penduduk Dunia dengan Tabel........................... 4
B. Penggandaan
Penduduk Dunia dengan Tabel.............................. 4
C. Faktor-faktor
Demografi.............................................................. 5-6
D. Rumus
Timgkat Kematian Kasar................................................. 7
E. Angka
Kelahiran.......................................................................... 7-8
F. Pengertian
Migrasi....................................................................... 8-9
G. Macam-macam
Migrasi............................................................... 9-10
H. Proses
Migrasi.............................................................................. 10
I. Akibat
Migrasi............................................................................. 11
J. Jenis
Struktur Penduduk............................................................... 11
K. Bentuk
Piramida penduduk.......................................................... 11-12
L. Pengertian
Rasio Ketergantungan................................................ 12
II.
KEBUDAYAAN DAN
KEPRIBADIAN
A. Pertumbuhan
dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia....... 13
B. Kebudayaan
Hindu, Budha dan Islam.......................................... 13-14
III.
KEBUDAYAAN BARAT................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 16
I.
Pertumbuhan
Penduduk
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per
waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada
semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Model
pertumbuhan penduduk meliputi Model Pertumbuhan Malthusian dan model logistik.
-
Nilai pertumbuhan
penduduk
Dalam demografi
dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu
dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada
periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam
populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P=Poekt
-
Nilai pertumbuhan
penduduk dunia
Nilai
pertumbuhan penduduk tahunan dalam persen, tertulis di CIA World Factbook
(perkiraan 2006).[1]
Ketika
pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau
lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi
manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas,
meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat
dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk
mengelola sebuah sistem ekonomi.
A.Perkembangan Penduduk
Dunia dengan Menggunakan Tabel
Kita bisa lihat tabel dibawah ini yang saya ambil contoh dari
tahun-tahun sebelumnya.
Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun 1950 sampai 2008.
Tabel Perkembangan Penduduk Dunia
China
|
562,579,779
|
China
|
1,333,207,572
|
USA
|
152,271,000
|
India
|
1,154,845,005
|
Russia
|
101,936,816
|
USA
|
304,838,948
|
Japan
|
83,805,000
|
Indonesia
|
238,567,492
|
Brazil
|
197,254,181
|
||
World
|
2,555,948,654
|
World
|
6,736,383,012
|
Populasi
Tahun 1950
|
Populasi
Tahun 2008
|
Bisa
kita lihat rata - rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x
lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu
berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
B. Penggandaan
Penduduk Dunia dengan Menggunakan Tabel
Tabel Penggandaan Penduduk Dunia
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
400
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et
al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Menggunakan interpolasi linear
dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan
dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang
berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing
mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model
pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada
penggandaan lain dalam abad ini.
C.Faktor-faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
Secara umum ada tiga faktor utama demografi yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1.
Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran
adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan
hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata
dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran
fertilitas:
a. Pengukuran
fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat
fertilitas kasar (crude birth rate)
adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat
fertilitas umum (general fertility rate)
adalah jumlah kelahiran hidup per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau
14-44 tahun) pada tahun tertentu.
- Tingkat
fertilitas menurut umur (age specific
fertility rate) adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap
kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat
ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth
order specific fertility rates) adalah perhitungan fertilitas menurut
urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
b. Pengukuran
fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan
oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukurannya adalah:
- Tingkat
fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah
tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan
tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode
waktu tertentu.
- Gross reproduction rates adalah jumlah
kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya
dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri
masa produksinya.
2. Kematian
(mortalitas)
Kematian
adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu
populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per-
1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada
populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3.
Perpindahan (migrasi)
Migrasi
adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan
makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena
datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
fertalitas penduduk:
a.
Faktor demografi, antara lain
adalah:
1)
Struktur umur
2)
Struktur perkawinan
3)
Umur kawin pertama
4)
Paritas
5)
Disrupsi perkawinan
6)
Proporsi yang kawin
b.
Faktor non demografi, antara lain adalah:
1)
Keadaan ekonomi penduduk
2)
Perbaikan status perempuan
3)
Tingkat pendidikan
4)
Urbanisasi dan industrialisasi.
D.Rumus
Tingkat Kematian yang Kasar
-
Rumus Tingkat Kematian Yang Kasar
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Ada pun rumusnya sebagai berikut :
Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Ada pun rumusnya sebagai berikut :
Rumus: CDR =
D/P x K
Dimana :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Umumnya data
tersedia adalah ”jumlah penduduk pada satu tahun tertentu” maka jumlah dapat
sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan,
maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah
tahun.
-
Rumus Tingkat Kematian Khusus
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.
Rumus: ASDRx
= Dx/Px x 1000
Dimana:
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
E. Angka
Kelahiran
Dalam
demografi,
istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari
suatu populasi adalah jumlah kelahiran
per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan
rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun
tersebut dan p adalah jumlah populasi
saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian
untuk menghasilkan angka tingkat
pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya
tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).
Indikator lain untuk mengukur
tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan
total - rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam
hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik
untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi
usia dari populasi.
Tingkat kehamilan cenderung lebih
tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di negara
yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
-
Metode
lain untuk menghitung tingkat kelahiran:
1.
General fertility rate (GFR) –
mengukur angka kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 45 tahun.
2.
Standardised birth rate (SBR) –
membandingkan struktur usia-jenis kelamin.
3.
Total fertility rate
(TFR) – jumlah rata-rata anak yang diperkirakan akan dilahirkan seorang wanita
sepanjang usia produktifnya untuk melahirkan.
-
Faktor-faktor
yang memengaruhi tingkat kelahiran :
1.
Kebijakan pro-natalis dan anti-natalis dari pemerintah
2.
Tingkat aborsi
3.
Struktur usia-jenis kelamin yang
ada
4.
Kepercayaan sosial dan religius -
terutama berhubungan dengan kontrasepsi
5.
Tingkat buta aksara pada wanita
6.
Kemakmuran secara ekonomi
(walaupun pada teorinya ketika sebuah keluarga memiliki ekonomi yang baik,
mereka mampu untuk membiayai lebih banyak anak, dalam praktiknya kemakmuran
ekonomi dapat menurunkan tingkat kelahiran)
7.
Tingkat kemiskinan – anak-anak
dapat dijadikan sumber ekonomi pada negara berkembang karena mereka bisa
menghasilkan uang (tenaga kerja anak)
8.
Angka Kematian Bayi - sebuah keluarga
dapat mempunyai lebih banyak anak jika angka kematian bayi (Infant Mortality
Rate / IMR) tinggi.
9.
Urbanisasi
10.
Homoseksualitas
- pria dan wanita homoseksual hampir seluruhnya tidak menjadi ayah dan ibu,
mengurangi angka kelahiran tiap tahunnya.
11.
Usia pernikahan
12.
Tersedianya pensiun
13.
Konflik
F. Pengertian Migrasi
- Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk
adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas
penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik
nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen
(menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas
negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
- Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari
tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat
migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas
suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan
perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
- Imigrasi
[KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]
imi·gra·si n perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap;
ber·i·mi·gra·si v pindah (masuk) ke negara lain untuk menetap;
ke·i·mi·gra·si·an n perihal yg bertalian dng imigrasi; seluk-beluk imigrasi: ia dikenakan tindakan ~ berupa deportasi dan namanya dicantumkan dl daftar penangkalan Migrasi Penduduk.
imi·gra·si n perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap;
ber·i·mi·gra·si v pindah (masuk) ke negara lain untuk menetap;
ke·i·mi·gra·si·an n perihal yg bertalian dng imigrasi; seluk-beluk imigrasi: ia dikenakan tindakan ~ berupa deportasi dan namanya dicantumkan dl daftar penangkalan Migrasi Penduduk.
Dalam Undang-Undang (UU)no 9 tahun
1992, Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar
wilayah Negara Republik Indonesia dan pengawasan orang asing di wilayah Negara
Republik Indonesia.
- Wikipedia
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya.
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya.
Walaupun migrasi manusia telah
berlangsung selama ribuan tahun, konsep modern imigrasi, khususnya pada abad
ke-19, terkait dengan perkembangan negara-bangsa dengan kriteria
kewarganegaraan yang jelas, paspor, pengawasan perbatasan permanen, serta hukum
kewarganegaraan. Kewarganegaraan dari suatu negara memberikan hak-hak khusus
kepada penduduk negara tersebut, sementara para imigran dibatasi oleh hukum
imigrasi. Negara-bangsa membuat imigrasi menjadi suatu isu politik; per
definisi ia adalah tanah air suatu bangsa yang ditandai oleh kesamaan etnis
dan/atau budaya, sedangkan imigran memiliki etnis dan budaya yang berbeda. Hal
ini kadang menyebabkan suatu ketegangan sosial, xenofobia, dan konfik identitas
nasional pada banyak negara maju.
G. Macam-macam
Migrasi
1.
Migrasi Internasional dibagi
menjadi tiga , yaitu :
- Imigrasi
=> Masuknya penduduk ke suatu negara
- Emigrasi
=> Keluarnya penduduk ke negara lain
- Remigrasi
=> Kembalinya penduduk ke negara
2.
Migrasi Nasional dibagi menjadi
empat , yaitu :
- Urbanisasi
=> Dari Desa ke Kota
- Transmigrasi
=> Dari Pulau ke Pulau
- Ruralisasi
=> Dari Kota ke Desa
- Evakuasi
=> Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
H.
Proses Migrasi
Proses
Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :
1.
Dalam memilih daerah tujuan para
imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal.
2.
Kurangnya kesempatan kerja didaerah
asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan
seseorang melakukan mobilitas penduduk.
3.
Informasi yang positif dari sanak
saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting
dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi.
4.
Informasi yang negatif yang dating
ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi.
5.
Makin besar pengaruh daerah
perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
6.
Makin tinggi pendapatan seseorang,
makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut.
7.
Seseorang akan memilih daerah tujuan
dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut.
8.
Migrasi masih akan terjadi apabila
di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll).
9.
Orang yang berumur muda dan belum
berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah
berusia lanjut dan berstatus kawin.
10.
Makin tinggi pendidikan seseorang,
makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk.
I. Akibat Migrasi
Berikut
ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
·
Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
·
Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
·
Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
·
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
J. Jenis Struktur Penduduk
1.
Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi,
Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
2.
Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah
penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa
per km kuadrat.
3.
Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik
dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari
segi umur dan jenis kelamin.
K.
Bentuk
Piramida Penduduk
·
Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda
lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar
daripada jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia,
Indonesia.
·
Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk
granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda
seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda,
Skandinavia.
·
Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia
muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka
kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh
Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
L. Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan
adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan
jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64
tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat
digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi
suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.
Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
II.
Kebudayaan
dan Kepribadian
A. Pertumbuhan
dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
·
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk
ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam
semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India),
tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori,
bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke
arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu
menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores,
dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
·
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan
memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan
menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai
menetap dan membuat rumah
2. Membentuk
kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak
untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung
Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di
Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan
kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
B. Kebudayaan
Hindu, Budha dan Islam
·
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke
Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat
dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya
ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa
Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan,
Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
·
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di
Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik
penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama
Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada
wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15
ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara
pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di
Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,
Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan .
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh
pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
III.
Kebudayaan
Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi
warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia
adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia
ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa
Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh,
dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan
rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa
Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45
ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan
budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang
dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
-
Id.wikipedia.org/wiki/pertumbuhan_penduduk
-
Wahyubudihartanto.blogspot.com
-
Bukanimigrasi.blogspot.com
-
Ohtugas.blogspot.com
-
Id.wikipedia.org/wiki/tingkat_kelahiran
-
Fajarahmadani.blogspot.com
-
Pengantarilmu_mujahid.blogspot.com
How to play roulette in Vegas - DrmCD
BalasHapusRoulette 천안 출장샵 is a 구리 출장마사지 casino game that 충청남도 출장마사지 allows 포천 출장샵 the player to quickly play a game that requires the dealer to play roulette for free, and it is called 하남 출장안마 roulette.